Resensi Buku Novel "Rumah Tanpa Jendela"
Nama : Hana Nabila
kelas : XI-H
Mapel : Bahasa Indonesia
Resensi Buku Novel "Rumah Tanpa Jendela"
identitas buku :
Judul : Rumah tanpa Jendela
penulis : Asma Nadia
penerbit : Republika penerbit
tahun terbit : Oktober 2017
cetakan : pertama
tebal : 215 halaman
pendahuluan :
Novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia menceritakan tentang seorang gadis kecil bernama Rara yang bermimpi memiliki jendela di rumahnya. Novel ini menggambarkan kehidupan di perkampungan kumuh dan pesan-pesan moral yang dapat diambil pembaca.
Sinopsis :
Menceritakan tentang seorang gadis kecil berusia 8 tahun yang bernama Rara, ia sangat menginginkan sebuah jendela. ketika Rara asik bermain dengan teman-teman nya, Rara melihat sebuah rumah yang indah bukan ukuran rumah atau ukuran taman di belakang pagar rendah yang menarik perhatian Rara, tetapi pot-pot cantik di depan jendela besar rumah itu. Rara belum pernah melihat jendela seindah itu." Rara bisa bermimpi. Ibu dan Ayah harus tahu.
Kelebihan :
* Ada kata-kata pengantar yang menyenangkan untuk anak-anak dan memiliki makna yang dalam
* Banyak nasihat dan kalimat inspirasi
Kekurangan :
* Ceritanya agak terputus-putus dan membingungkan pembaca.
* Memiliki karakter Bude Asih tidak terlalu penting.
Kesimpulan :
Di dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia, terdapat tokoh utama yaitu Rara. Untuk mendeskripsikan nilai moral dalam novel ini dapat dilihat dari perilaku atau tingkah laku tokoh utama yaitu Rara. Nilai moral dalam novel ini terdapat tiga jenis nilai moral yaitu hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan diri
sendiri, dan hubungan manusia dengan manusia lain.
Wujud nilai moral yang tergambar melalui hubungan manusia dengan Tuhannya dapat dilihat dari iman, takwa, dan bersyukur. Rara memiliki perilaku atau sikap yang selalu berusaha untuk menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim, ia melakukan
sholat, mengaji, dan berdoa kepada Allah, di setiap harinya Rara menyempatkan waktu agar bisa beribadah sesuai dengan nasihat ibunya yang selalu mengingatkan untuk beribadah. Rara mendengarkan nasihat ibunya dan berusaha selalu menerapkannya pada setiap harinya
Terima kasih
BalasHapus